Jam Digital Masjid Murah

AWAL PERINTAH SHALAT 5 WAKTU

Perintah shalat diterima oleh Nabi Muhammad ketika Allah SWT memperjalankan Nabi pada suatu malam yang kemudian dikenal sebagai Isra' Mi'raj, sebagaimana Allah SWT berfirman:
"Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui". (QS Al-Israa:1)
Dalam sebuah hadits Nabi menceritakan perjalanan Isra' Mi'raj yang beliau lakukan, diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. dia mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, "Aku dibawakan Buraq (Oleh Jibril a.s.) yaitu hewan putih tinggi, yang ukurannya lebih besar dari himar (keledai) dan lebih kecil dari Bighal. Ia dapat melangkahkan kakinya sejauh mata memandang. Maka, aku menaikinya sehingga aku sampai di Baitul Maqdis. Lalu, aku mengikatnya dengan tali yang biasa di pakai oleh para Nabi. Kemudian aku masuk ke Masjidil Aqsha, lalu aku shalat dua rakaat, lalu keluar. Kemudian Jibril a.s. membawakan aku satu wadah (gelas) yang berisi khamar dan satu wadah (gelas) yang berisi susu. Maka aku memilih susu, lalu Jibril a.s. berkata kepadaku, " Engkau telah memilih kesucian".

Langit pertama

Buraq tersebut membawaku naik ke langit, maka Jibril a.s. meminta agar dibukakan pintu langit, lalu ia ditanya, "Siapa Anda?" Jibril a.s. menjawab, "Jibril". Ia ditanya lagi, "Siapa yang bersama Anda?". Jibril a.s. menjawab, Muhammad'. Ia ditanya lagi, Apakah ia telah diutus?' Ia menjawab, "Dia telah diutus'. Kamipun dibukakan pintu, lalu aku bertemu Adam a.s.. Lalu, ia menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Langit kedua

Setelah itu Buraq tersebut membawa kami naik ke langit kedua. Maka Jibril a.s. meminta agar dibukakan pintu, lalu ia ditanya, “Siapa Anda?” Jibril a.s. menjawab, “Jibril”. Ia ditanya lagi, Siapa yang bersama Anda.”. Jibril a.s. menjawab, 'Muhammad'. Ia ditanya lagi, “Apakah ia telah diutus.” Ia menjawab, “Dia telah diutus”. Kamipun dibukakan pintu, lalu aku bertemu dengan dua orang sepupuku, yaitu Isa bin Maryam dan Yahya bin Zakariya a.s. Keduanya menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Langit ketiga

Kemudian Buraq tersebut membawa kami naik ke langit ketiga. Maka Jibril a.s. meminta agar dibukakan pintu, lalu ia ditanya, Siapa Anda? Jibril a.s. menjawab, 'Jibril'. Ia ditanya lagi, “Siapa yang bersama Anda?”. Jibril a.s. menjawab, 'Muhammad'. la ditanya lagi, “Apakah ia telah diutus?” Ia menjawab, 'Dia telah diutus'. Kamipun dibukakan pintu, lalu aku bertemu Nabi Yusuf a.s. yang telah diberi setengah ketampanan orang sedunia. Maka Yusuf menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Langit keempat

Lalu Buraq tersebut membawa kami naik ke langit keempat. Maka jibril a.s. meminta agar dibukakan pintu, lalu ia ditanya, “Siapa Anda? Jibril a.s. menjawab, “Jibril'. Ia ditanya lagi, “Siapa yang bersama Anda?. Jibril a.s. menjawab, Muhammad'. Ia ditanya lagi, “Apakah ia telah diutus?” Ia menjawab, “Dia telah diutus“. Kamipun dibukakan pintu. Lalu, aku bertemu dengan Nabi Idris, ia menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku. Allah Azza Wa Jalla telah berfirman, “Kami telah mengangkatnya ketempat yang tinggi'.

Langit kelima

Kemudian Buraq tersebut membawa kami naik ke langit kelima. Maka Jibril a.s. meminta agar dibukakan pintu, lalu ia ditanya, “Siapa Anda? Jibril a.s. menjawab, “Jibril“. Ia ditanya lagi, “Siapa yang bersama Anda.”. Jibril a.s. menjawab, “Muhammad“. Ia ditanya lagi, “Apakah ia telah diutus?“ Ia menjawab, “Dia telah diutus'. Kamipun dibukakan pintu. Lalu, aku bertemu dengan Nabi Harun a.s. la menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Langit keenam

Setelah itu Buraq tersebut membawa kami naik ke langit keenam. Maka Jibril a.s. meminta agar dibukakan pintu, lalu ia ditanya, “Siapa Anda?“ Jibril a.s. menjawab, 'Jibril'. Ia ditanya lagi, “Siapa yang bersama Anda?. Jibril a.s. menjawab, “Muhammad“. Ia ditanya lagi, “Apakah ia telah diutus?“ Ia menjawab, “Dia telah diutus'. Kamipun dibukakan pintu. Lalu, aku bertemu dengan Nabi Musa a.s. Ia menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Langit ketujuh

Kemudian Buraq tersebut membawa kami naik ke langit ketujuh. Maka Jibril a.s. meminta agar dibukakan pintu, lalu ia ditanya, “Siapa Anda.” Jibril a.s. menjawab, “Jibril”. Ia ditanya lagi, “Siapa yang bersama Anda?. Jibril a.s. menjawab, “Muhammad”. Ia ditanya lagi, “Apakah ia telah diutus?” Ia menjawab, “Dia telah diutus“. Kamipun dibukakan pintu. Lalu, aku bertemu dengan Nabi Ibrahim a.s. yang sedang menyandarkan punggungnya ke al-Bait al-ma' mur yang setiap harinya di masuki oleh 70,000 malaikat. Malaikat tersebut tidak masuk kembali sesudahnya (yakni 70,000 malaikat yang masuk ke al-Bait al-Ma'mur setiap harinya selalu pendatang baru.

Sidratul Muntaha

Setelah itu Buraq tersebut membawa kami naik ke as-Sidratul Muntaha yang daun-daunnya seperti telinga gajah dan buah-buahnya seperti bejana besar. Tatkala perintah Allah memenuhi Sidratul Muntaha, maka as-Sidratul Muntaha berubah dan tidak ada seorangpun mahkluk Allah yang bisa menjelaskan sifat-sifat as-Sidratul Muntaha karena sangat indahnya.

Perintah shalat lima waktu

Maka, Allah memberiku wahyu dan mewajibkan kepadaku shalat lima puluh kali dalam sehari semalam. Kemudian aku turun dan bertemu dengan Nabi Musa a.s, lalu ia bertanya, 'Apa yang diwajibkan Tuhanmu atas umatmu?'. Aku menjawab, 'Lima puluh kali shalat dalam sehari semalam'. Dia berkata, 'Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan. Karena sesungguhnya umatmu tidak mampu melakukan hal itu. Sungguh aku telah menguji bani Israel dan aku telah mengetahui bagaimana kenyataan mereka”.
Aku kembali kepada Tuhanku lalu aku memohon, 'Ya Tuhan! Berilah keringanan kepada umatku!'. Maka, aku diberi keringanan lima shalat. Lalu, aku kembali kepada Musa a.s kemudian aku katakan, ”Allah telah memberiku keringanan lima kali shalat”. Musa a.s. mengatakan, 'Sesungguhnya umatmu tidak akan mampu melakukan hal itu, maka kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan lagi”. Maka aku senantiasa bolak balik antara Tuhanku dengan Musa a.s.
Hingga Tuhanku mengatakan, 'Hai Muhammad! Sesungguhnya kewajiban shalat itu lima kali dalam sehari semalam. Tiap shalat mendapatkan sepuluh kelipatan pahala. Maka, lima kali shalat menyamai lima puluh kali shalat. Barangsiapa berniat melakukan sesuatu kebaikan, lalu tidak dilaksanakannya, maka di catat untuknya satu kebaikan. Kalau ia melaksanakannya, maka dicatat untuknya sepuluh kebaikan. Barangsiapa berniat melakukan suatu keburukan namun tidak di laksanakannya, maka keburukan itu tidak dicatat sama sekali. Jika keburukan itu dilaksanakannya, maka hanya dicatat satu keburukan'.
Kemudian aku turun sehingga aku sampai kepada Musa a.s. lalu aku memberitahukan kepadanya, maka dia mengatakan, Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan lagi'. Lalu aku menjawab "Aku telah kembali kepada Tuhanku (berulang-ulang) sehingga aku merasa malu kepada-Nya".

Itulah wahyu diperintahkannya kewajiban shalat lima waktu dimana setiap muslim yang melaksanakannya akan mendapat ganjaran pahala 10 kali lipat, sehingga shalat wajib lima waktu pahalanya sama dengan shalat 50 waktu, Subhanallaah.
Share on Google Plus

About Ibnu SS

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar